Kamis, 18 Februari 2016

Penilaian Autentik (Authentic Assessment)

A.   Pengertian Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktik dunia nyata.
Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan siswa. Dalam penilaian autentik, keterlibatan siswa sangat penting. Asumsinya peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar secara lebih baik jika mereka tahu bagaimana akan dinilai. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada penilaian autentik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah.
pengertian penilaian autentik menurut para ahli
1.   Penilaian otentik adalah penilaian yang mengharuskan siswa untuk menunjukkan pengetahuan (knowledge ), sikap (afective), keterampilan (skills) dan kemampuannya (ability) dalam situasi yang nyata/real life situations (Popham, 1995; Bookhart, 2001).
2.   Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran. (Permendikbud No 66/2013).
3.     A from of assessment in wich students are asked to perform real-world tasks that demonstrate meaningful application of assential knowledge and skill. (Jon Moever, 2006: 1).
Prinsip penilaian otentik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran (a part of not apart from instruction). Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems) bukan masalah dunia sekolah (school work kind of problems).
B.    Jenis-Jenis Penilaian Autentik
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya kepada dirinya sendiri, khususnya yang berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan, dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian apa yang akan dilakukan, misalnya berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.
Jenis –jenis penilaian uatentik yang harus dilakukan guru adalah:
1.     Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal.
2.     Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
3.     Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja, penilaian proses, dan penilaian portofolio.
C.   Contoh Penilaian Autentik dalam Matematika
Mengetahui kompetensi siswa dalam belajar memahami solusi persamaan linear.







Dari soal tersebut, ada dua siswa yang menjawab dengan benar (jawaban E). Namun mereka mengerjakan dengan cara yang berbeda.










Siswa 1 tidak memahami cara menyelesaikan persamaan linear karena dia hanya menerapkan prinsip “asal sama dicoret”, sementara siswa 2 amat paham proses penyelesaian persamaan linear. Terlihat adanya upaya ‘isolasi’ variabel di ruas kiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar